
Pemilu legislatif tinggal sebulan lagi, kira-kira 40 hari lagi. sementara itu ada target 20% suara tingkat nasional, yang menjadi penentu apakah kita akan bisa atau tidak mengusung capres dan cawapres pada 2009.
Pertanyaan yang mesti dijawab oleh kita semua, yang dibreakdown kedalam agenda kerja pemenangan dimasing-masing daerah pemilihan. kepastian jawaban dari kita sangat dibutuhkan mengingat poros yang akan kita masuki adalah poros negara, dimana kita menjadi pemeran utama dalam negara Indonesia tercinta ini, dalam rangka mewujudkan keadilan dan kesejahteraan dalam NKRI. Untuk itu kita semua diperintah untuk memastikan agar pesaing dan kompetitor tidak menyerang gardu pertahanan kita (daerah pemilihan -DAPIL), sehingga gardu kita dijebol oleh kompetitor dan wilayah kita dikuasai mereka yang akan berakibat pada kekalahan pada pemilu legislatif 2009.
PKS sebagai partai dakwah yang memiliki akar kuat ditengah masyarakat menjadi alternatif pilihan massa yang kecewa dengan partainya, pilihan utama bagi yang menginginkan perubahan, labuhan bagi massa mengambang yang diombang-ambingkan oleh keberadaan partai yang tidak pernah mengakomodir kepentingan mereka. Kita mesti jadikan PKS sebagai partai idola siapa saja, tentu dengan mengedepankan nilai-nilai islam yang memang sangat pas dengan kehidupan manusia.
Ikhwah fillah..........
Kita sulit melakukan hal itu tanpa ada energi besar yang bersarang dalam diri kita masing-masing, tanpa adanya maknawiyah, manaah dakhiliyah (immune internal) berupa kondisi ruhiyah yang paripurna, yang merupakan hasil tempaan dan pendidikan berkesinambungan yang dinamakan dengan tarbiyah dengan segala perangkatnya, mulai dari halaqah, lailatul katibah, tatsqif, mabit, jalsah ruhiyah, sampai kepada naik gunung (mukhayyam).
Karena tarbiyahlah yang mampu menyuplai tiga kebutuhan sekaligus dalam satu waktu, suplai aqal, ruh dan jasad, sehingga menjelmakan para kader tangguh yang teruji dilapangan, dan akhirnya kemenangan dapat disaksikan dan dirasakan, meski banyak yang harus dibayar untuk kemenangan itu, dengan hal yang paling mahal sekalipun dari diri dan apa yang kita miliki.
Pertanyaannya sekarang bagaimana dengan kondisi tarbiyah kita, bagaimana dengan ruhiyah kita, bagaimana dengan iman kita, apakah ia masih orisinil, apakah ia mulai terkontaminasi oleh dunia, uang, jabatan, pekerjaan dan lainnya???
Bagaimana dengan liqo dan majelis pembinaan kita yang lainnya, bagaimana dengan qiyamul lail kita, apakah masih rutin, bagaimana dengan ma'tsurat kita, hal ini perlu terus di mutabaah karena itulah yang menjadi tenaga dan energi dakwah sekaligus energi kemenangan dakwah selama ini, bayangkan dari 1,3 juta 1999 berubah menjadi 8,4 juta 2004 padahal dana yang kita miliki jauh lebih kecil dibanding partai lain.
Tarbiyah mampu melahirkan militansi yang sulit dibendung oleh kekuatan manapun, itulah yang menjadi alasan mengapa kader PKS tidak terbendung oleh partai lain dalam pilkada diseluruh Indonesia, saat mereka melakukan direct selling (berdakwah secara langsung) kepada masyarakat, menjual ide, gagasan dan pemikiran segar yang dilandasi fikroh Islamiyah, itu juga yang membuat para kader sulit terbeli oleh partai lain, karena berpartai bagi mereka adalah ibadah, bukan sesederhana pemikiran para caleg yang loncat dari satu partai ke partai lain, tidak sesederhana pikiran orang-orang partai yang membeli suara rakyat untuk mendapatkan kursi, setelah kursi dapat mereka meninggalkan rakyat.
Untuk itu kemenangan 2009 sangat bergantung pada kemenangan tarbiyah, kemenangan tarbiyah artinya bagaimana aktifitas tarbiyah terlaksana dengan baik disemua tingkatan dengan segala perangkat yang dimiliki, dalam rangka menghasilkan kader yang tangguh dan berwatak pemenang karena mereka adalah para pejuang.
Karenanya mari kita pelihara terus orisinalitas dengan tarbiyah, sesungguhnya hadap (tujuan) dan ghoyah (tujuan akhir) masih jauh dan dibutuhkan konsistensi dalam segala hal dari kita semua. Allahu akbar 3x walillahil hamd. (n/n)


0 komentar:
Posting Komentar