Pages

Lembar Silaturrahim


ShoutMix chat widget

Jumat, 17 Juli 2009

HOW WE CAN WORK "BIL IHSAN "

( Bagaimana kita dapat bekerja dengan Ihsan )

Ikhwatifillah rahimakumullah…
Alhamdulillah, tiada bosan bosannya kita memuji dan bersyukur kehadirat Allah SWT, karena begitu banyaknya nikmat yang telah dicurahkan-Nya kepada kita, maka sudah selayaknya kita memposisikan diri sebagai hamba yang pandai mensyukuri setiap nikmat yang diberikan Allah SWT,baik yang kecil apalagi yg besar kita rasakan.

Didalam sebuah hadist, Rasulullah SAW bersabda :
“ Barangsiapa yang dikendaki Allah menjadi baik / mendapatkan petunjuk ( dari-Nya ), maka Allah akan membuatnya paham urusan agama “ ( Al Hadist )

Baiklah akhi dan ukhti fillah,
Cobalah simak, baca, dan pahami, beberapa nash Al qur’an dan hadist dibawah ini :

“Dan katakanlah, “ bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang2 mu’min akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada ( Allah ) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya apa yang telah kamu kerjakan “ ( QS. At Taubah ayat 105 )

“ Dan berbuatlah ihsan. Sesungguhnya Allah SWT mencintai orang yang berbuat ihsan “
( QS. Al Baqarah , ayat 195 )

Dan Rasulullah SAW bersabda :
“ Sesungguhnya Allah mencintai seorang pekerja, apabila ia bekerja secara ihsan “
( HR. Baihaqi dan Thabrani )

“ Sesungguhnya Allah mewajibkan ( kepada kita ) untuk berbuat ihsan atas segala sesuatu, maka jika kamu menyembelih, maka sembelihlah dengan cara yang ihsan / baik, jika kamu membunuh, maka bunuhlah dengan cara yang baik, dan tajamkanlah pisaumu, dan gembirakanlah hewan engkau sembelih ”
( HR. Muslim )

Ikhwan dan akhwatifillah,
Nash2 diatas, menunjukan bahwa Allah SWT menghendaki hambanya agar beramal / bekerja sbg aktifitas didunia secara ihsan, baik itu kerja dalam arti muamalah ataupun ‘ibadah. ( kerja mencari penghidupan ( baca : uang / rejeki ), kerja social, amal sholih / kerja da’wah dsb )

Sedangkan perlu dipahami disini, bahwa Ihsan artinya “Menempatkan sesuatu pada tempatnya ( sesuai yang diperintahkan Allah SWT ). Lawan dari Ihsan adalah : Dzolim yaitu “ Menempatkan sesuatu tidak pada tempatnya ( tidak sesuai yang diperintahkan Allah SWT dan Rasul-Nya )
Sebagai contoh,
Kalau seorang istri dia berbhakti pada suaminya, maka itu perbuatan ihsan, kalau sbaliknya durhaka pd suaminya maka itu perbuatan Dzolim.
Seorang penjual dia jujur dlm jual beli, maka itu adalah perbuatan Ihsan, kalau dia curang maka itu perbuatan Dzolim.
Seorang muslim mengerjakan sholat 5 waktu dengan tertib / disiplin dan ikhlas, itu perbuatan Ihsan, kalau muslim tdk sholat / tdk tertib dan tdk ikhlas maka itu perbuatan Dzolim
Dan begitu seterusnya, mengerjakan perintah Allah dgn ikhlas adalah ihsan, kalau sebaliknya berarti Dzolim.

Nah akhi wa ukhti fillah,
Lalu bagaiman kriteria bekerja / beramal yang ihsan didalam Islam..?
Makna bekerja secara ihsan bekerja sebagaimana yang telah diteladankan Rasulullah SAW. Diantaranya memenuhi syarat2 sebagai berikut, :

A.KERJA IKHLAS
Bekerja secara ihsan adalah bekerja atau beramal secara ikhlas, hanya mengharapkan pahala dan ridha dari Allah SWT ( lillahi ta’alaa ). Selalu bekerja / beramal dengan penuh amanah dan tanggung jawab baik ketika berada ditengah banyak orang maupun ketika sendirian.
Rasulullah SAW bersabda :
“ Sebaik – baik usaha adalah usaha tangan seorang pekerja apabila ia mengerjakannya dengan Tulus / ikhlas “ ( HR. Ahmad )

Dalam arti amal sholih ( ibadah ) dan Kerja Da’wah,
Didalam beramal sholih ( ibadah ) & berda’wah maka Keikhlasan merupakan syarat utama agar bernilai “ ihsan “
Al Ihsan : “ Kamu ber’ibadah kepada Allah, dgn seakan – akan melihat Allah, jika tdk bisa maka yakinlah bahwa sesungguhnya Allah melihat kalian “ ( HR. Muslim )
Dengan keikhlasan dalam berda’wah, maka beban2 berat dalam da’wah akan terasa ringan.
Ada 2 syarat utama diterimanya amal, yaitu :
Ikhlas krn Allah SWT & mengikuti syari’at Rasulullah SAW.
Rasulullah SAW bersabda : “ Sesungguhnya setiap amal harus disertai dgn niat, dan balasan dari amal tsb sesuai apa yang diniatkan… ( HR. Bukhari Muslim )
Artinya, kita harus berhati2 dalam meletakan niat, harus betul2 karena Allah SWT.
Kalau kt beramal utk dunia, maka kita tdk mendapatkan apa apa disisi Allah SWT.
Dan bila kita beramal karena Allah, maka insyaa Allah rakhmat dan keridhaan Allah akan dicurahkan kepada kita.


B.KERJA KERAS
Sebagai seorang muslim yang berdedikasi kerja yg baik, bekerja dan beramal harus dengan “ Jiddiyyah “ ( kesungguhan ). Artinya kerja / amalnya dengan didasari optimalisme dan profesinalisme. Bekerja secara Ihsan juga berarti pula bekerja keras dan mengerahkan segenap usaha dan tenaga yang dimilikinya secara optimal.Karena insyaa Allah dengan bekerja dengan kesungguhan dan pengerahan tenaga / energi secara optimal, maka seseorang akan mampu mencapai keberhasilan. Artinya disamping ada kerja keras harus juga mempunyai “ Himmah “ ( kemauan yg kuat ), seperti yang sudah pernah saya jelaskan pada materi sebelumnya. ( buka dan baca catatan saya yg berjudul Himmah ).
Coba teman2 simak, baca, pahami Firman Allah SWT berikut ini :
“ Dan orang – orang yang bersungguh – sungguh utk mencari Keridhaan Kami, benar – benar akan kami tunjukan kepada mereka jalan – jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar – benar beserta orang – orang yang berbuat ihsan “
( QS. Al Ankabut ; ayat 69 )

Dalam arti amal sholih ( ibadah ) dan Kerja Da’wah,
Sebagai kader da’wah harus mempunyai jiddiyyah ( kesungguhan ) dalam da’wah. Berat dan sulitnya medan da’wah, tantangan2 da’wah akan mampu dilalui dgn Himmah dan itqan ( Istiqomah dan komitmen ) dalam diri kita. Karena Himmah dan itqan adalah modal dasar utk bs bekerja keras didalam da’wah.
Kesungguhan dan kerja keras dari kader da’wah merupakan harapan kemenangan da’wah itu sendiri.
Bersungguh sungguh dalam mengerjakan amal sholih ( hal2 positif ) sbg mana perintah Nabi, “ Dan bersungguh sungguhlah / bersegeralah / bersemangatlah utk mengerjakan perbuatan2 yang bermanfaat bagimu, dan selalu minta pertolongan Allah, dan jangan merasa lemah / tdk mampu… ( HR. Muslim )

C.KERJA CERDAS.
Akhi wa ukhti fillah rahimakumullah,
Bekerja secara Ihsan juga berarti bekerja / beramal dengan Cerdas. Artinya adalah bekerja tidak serampangan, asal – asalan, semau gue…Tidak !!
Tapi bekerja dengan berlandaskan ilmu / keterampilan / kemampuan / keahlian ( profesinalisme ), bekerja dengan perhitungan dan management yang matang.
Karena bekerja / beramal yang tidak dilandasi ilmu, akan lebih banyak merusak. Beramall saja kalau tidak berdasarkan ilmu yg diajarkan Rasul SAW, amalan itu bisa tertolak atau sia – sia. Oleh karena itu Bekerja harus Cerdas yaitu mempunyai bekal ilmu yang cukup, sesuai bidangnya masing2. Bekerja dengan system prioritas, mana yang lebih penting, itu yang lebih dulu dikerjakan.
Dengan bekerja dgn dilandasi ilmu, seseorang akan mampu bekerja secara efektif dan efesien, sehingga bisa menghemat biaya dan tenaga, namun hasil yang dicapai tetap optimal , dengan resiko yang sekecil – kecilnya.

Dalam arti amal sholih ( ibadah ) dan Kerja Da’wah,
Da’wah harus dikemas dengan cantik, dimanagement dgn baik
Tidak asal bergerak, tidak grusa grusu tapi dengan perncanaan da’wah yang matang dan di follow up dengan baik. Dan yg penting juga selalu menggunakan Fiqh Da’wah.
Dalam ber amal sholih, prioritaskan sunnah2 yang diajarkan Rasulullah SAW.
Pastikan setiap amal yang kita lakukan, akhlaq, dan ibadah yang kita amalkan, berdasarkan Ilmu ( jelas tuntunannya dari Rasulullah SAW ), jadi bukan asal2an semau gue ataupun asal ngikut orang saja ( baca : taklid buta ), tapi kita harus kritis, jangan asal membeo, kita harus Ittiba Rasul ( mengikuti teladan / petunjuk Rasul SAW )

D.KERJA TUNTAS
Bekerja secara ihsan artinya bekerja secara Tuntas. Artinya pekerjaan / amalan harus diselesaikan sampai dengan endingnya. Maksudnya, tidak boleh bekerja setengah2 yang menyebabkan semua amalan / kerjaan justeru tdk bisa selesai / tdk bisa optimal.
Satu pekerjaan dilakukan, belum selesai pindah ke yg lain, blm selesai pindah lagi, shg tdk ada pekerjaan yang beres, dan ini termasuk Dzolim.
Seorang muslim dikatakan telah bekerja secara ihsan, apabila ia mengerjakan pekerjaannya secara tuntas, dan tidak mengerjakan pekerjaan yg lain sebelum sempurna mengerjakannya. Allah SWT berfirman :
“ Hai orang – orang beriman, taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasul dan janganlah kamu membatalkan amal – amalmu “
( QS. Muhammad ayat 33 )
“ Maka apabila kamu telah selesai dari suatu urusan, ( sgr ) kerjakanlah dgn sungguh – sungguh urusan yang lain “
( QS. Alam Nasyrah ayat 7 )

Dalam arti amal sholih ( ibadah ) dan Kerja Da’wah,
Kerja Da’wah harus dituntaskan dengan baik, artinya setiap peluang da’wah yang di tangkap betul2 dikelola dgn baik, sehingga semakin memperkuat barisan da’wah kedepannya. Sedangkan amal sholih yang dilakukan, tuntaskan dengan Target2 yang sudah ditetapkan , baik secara pribadi ataupun secara amal jama’i.

Ikhwan wal akhwati fillah,
Jadi ada 4 kunci pokok agar kerja kita bisa ihsan, yaitu bekerja dengan Ikhlas, bekerja dgn sungguh2 ( kerja keras ), bekerja dgn Cerdas ( berdasarkan ilmu ), dan bekerja secara Tuntas.
Nah..bagaimana dengan kita, sudahkah memenuhi 4 kriteria diatas..?
Sebagai seorang mu’min, marilah kita belajar untuk bisa beramal dan bekerja dgn Ihsan.

Nah..teman teman rahimakumullah,
Demikian uraian catatan facebook saya kali ini, harapannya disamping bisa memberi manfaat bagi kita semua, saya juga berharap bisa menginspirasi dan memotifasi teman2 semua untuk ikut berpartisipasi menyebarkan kebaikan dan kesholihan.
Ayoo mulailah mengetik…satu kata dua kata lama2 jadi banyak kata yang bisa memberi makna dan hikmah bagi kita sendiri dan banyak orang..insyaa Allah.

Akhi wa ukhti fillah,
Pahamilah..bahwa kalau kita berniat dan berbuat sesuatu yang positif ( yg bs memberi manfaat ), maka Insyaa Allah kita akan ditunjukan oleh Allah jalan jalan yang yg diridhai-Nya dan dipertemukan dgn ( orang –orang ) yang baik pula.
Maka bersyukurlah…berterima kasihlah kita ..dgn memuji dan bertasbih kepada-Nya.
Wallahu a’lamu bish showab.

Mohon maaf bila ada kesalahan dan kekhilafan atau kesalahan ketik
Wabillahi taufiq wal hidayah
Wa Shubhanaka wabihamdika Asyhadu alla ilaha illa Anta astaghfiruka watubuu ilaihi
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

NUR YULIANTO
Abu Fathan Ayyasy Al Ghozi)

0 komentar:

Posting Komentar